Aturan 5 jam

Sadarkah Anda bahwa dalam 50 tahun belakangan, ada ribuan pekerjaan manusia yang sudah diambil oleh robot. diperkirakan 47% pekerjaan manusia akan digantikan mesin dalam satu atau dua dekade ke depan. Bahkan sebuah studi dari Oxford Economics menyatakan bahwa 11 tahun dari saat ini ada sekitar 14 juta robot yang dipekerjakan di Tiongkok, pada 2030 ada lebih dari 1,5 juta pekerjaan di Amerika akan diambil alih robot dan 2 juta jenis pekerjaan juga di negara-negara uni Eropa.

Sementara saat ini dan mungkin saat itu, kita masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi tekanan hidup kita. Alih-alih menghabiskan waktu luang untuk belajar dan menambah skill,  manusia kebanyakan memang terjebak dalam kelelahan, lapar dan stres. Sementara di satu sisi, robot tidaklah seperti itu. Robot mampu menjaga performa kerja tetap tinggi sepanjang hari, tanpa stres, tanpa bantah, tanpa lapar. 

Pertanyaannya..saat masa itu tiba, anda termasuk orang yang masih dibutuhkan atau keahlian anda sudah digantikan oleh mesin?

Dikutip dari laman merdeka.com, jika jumlah robot dinaikkan hingga 30% maka GDP tahun 2030 akan meningkat 5,3% atau sama dengan menaikkan ekonomi global hingga USD 4,9 triliun per tahun pada 2030 nanti menurut laporan studinya. Di samping memang mengurangi beban produksi, juga meningkatkan efisiensi, produktivitas serta pertumbuhan ekonomi. 

Efeknya adalah akan banyak jenis pekerjaan yang terpangkas. ibarat buih air di bibir pantai yang menghilang dengan cepat ketika ombak selesai tersapu hingga ke tepian, maka akan ada jutaan pekerjaan yang hilang terutama di bagian non specialist skill. 

Tapi ternyata persoalan ini tidak bisa kita pukul rata. Misalnya sebuah study berbeda dari Carl Benedikt Frey dan Michael Osborne dari Universitas Oxford tahun 2013 menyebutkan bahwa tidak semua negara bisa menggunakan robot dalam industri mereka. Misalnya Slovakia memiliki kerentanan 2x dibanding Norwegia. tapi secara umum negara kaya sepertinya kurang beresiko dibanding mereka yang yang berpenghasilan menengah. 

Misalnya Korea selatan, secara struktur organisasi industrinya, mereka punya 30% pekerjaan manufaktur ketimbang Kanada yang hanya 22%. Tapi pekerjaan di Korea selatan lebih sulit untuk digantikan oleh robot karena SDMnya sangat baik. Mereka menggabungkan antara tugas rutin, sosial dan kreatif dalam satu cara dan tentu saja ini tidak bisa digantikan oleh robot. Sebagai hasilnya korea selatan tercatat sebagai salah satu negara paling produktif1 2010-2016. 

Masih menurut Buku Data Produktivitas Organisasi Asia 2018 juga, TFP (total faktor produktivitas) yang merupakan salah satu indikator produktivitas suatu negara selain tenaga kerja dan modal ternyata berkontribusi 14% terhadap pertumbuhan ekonomi Korea antara tahun 1970-2016 dan 24% untuk Taiwan. Sementara itu, TFP hanya berkontribusi 5% pada pertumbuhan Malaysia, dan untuk Indonesia, persentasenya bahkan jauh lebih rendah: di angka 1%. Ini mungkin menandakan sangat sedikitnya kemajuan teknologi di Indonesia, tapi juga rendahnya produktivitas. 

Apa kabar anda saat ini? alih-alih update info soal beginian, kebanyakan kita mungkin sibuk dan kelelahan pada pekerjaan kita. Jangankan khawatir pekerjaan kita bakal digantikan oleh mesin, kita lebih sibuk menyelesaikan rasa lapar, ngantuk, dan mungkin juga sering sakit membuat kita menunda menyelesaikan target-target kita.

Tubuh memang butuh liburan, butuh istirahat. Tidak bisa dipungkiri energi harian kita terbatas oleh berapa banyak tugas dan berapa banyak nutrisi yang kita masukkan ke tubuh kita agar tubuh tetap prima. Tapi yang tidak disadari kebanyakan orang adalah bahwa kebiasaan menonton TV terlalu lama, atau asik menatap sosmed adalah bentuk refreshing yang sama sekali jauh dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Mungkin ini terdengar tidak asik, tapi kebanyakan orang sukses dunia justru menghabiskan waktu luang mereka dengan belajar. 

Thomas Corley penulis buku “Rich habit”  telah menghabiskan 5 tahun study terhadap 200an millionaire dunia menemukan bahwa ternyata mereka tidak menonton TV, at least tidak terlalu lama lah sampai berjam-jam come on…tapi 86% dari mereka mengaku malah lebih asyik membaca buku dan 63% mengaku rutin mendengarkan audiobook ketika didalam mobil. 

Pakar produktivitas Choncé Maddox menulis, “It’s no secret that successful people read. The average millionaire is said to read two or more books per month”, karena itu dia menyarankan semua orang untuk lebih banyak membaca berita, fiksi dan non fiksi selama senggang agar mendapat banyak informasi. Walaupun mungkin banyak dari anda yang bertanya “kapan saya ada waktu untuk membaca?” dan terkadang saya juga berpikir demikian, tapi jika seorang yang super sibuk seperti Barack Obama saja selalu menyempatkan membaca 90 menit sehari di gedung putih hingga maximal pukul 00.30 dini hari, apa alasan yang anda miliki?

Pertanyaan pentingnya adalah kenapa tokoh-tokoh dunia seperti Obama, Bill gates, Elon Musk, Oprah, Mark Cuban dan Jack Ma sangat rakus dalam urusan membaca? saya juga sulit menjawab karena bertumbuh atau menjadi lebih berwawasan adalah jelas bukan alasan utama, tapi itu lebih sebagai akibat dari sebab pilihan sikap. 

Tapi mungkin “The five hour rule” dari Michael Simmons bisa memberi kita sedikit pencerahan dari pertanyaan diatas. BTW untuk anda yang mulai khawatir tentang peluang pekerjaan makin kecil di era otomatisasi, ini adalah aturan sederhana yang bisa anda ikuti juga untuk memastikan peluang kerja dan karir anda untuk waktu yang sangat panjang bahkan disaat teknologi otomatisasi dan persaingan kerja mulai meningkat saat-saat sekarang. 

Kita kembali sejenak ke era 1970-an, saat itu proses akuntansi sangat lah ribet, semua bergantung pada berapa banyak orang dan berapa banyak kertas yang anda gunakan berbanding lurus dengan kecepatan kerja. Bahkan membuat hitungan sederhana butuh waktu berjam-jam. Ini menjadi alasan tepat kenapa pegawai saat itu dipekerjakan full time. Tapi ditahun yang sama spreadsheet elektronik pertama dirilis yang dikenal dengan aplikasi pembunuh pertama di dunia karena menghapus ratusan ribu pekerjaan dan akhirnya harini kita ketahui bahwa jumlah akuntan di US lebih sedikit 400.000 dari tahun 1980. 

Menariknya adalah justru saat ini ada tambahan 600.000 pekerjaan untuk  reguler akuntan. Kesimpulannya adalah teknologi mungkin menghilangkan beberapa pekerjaan tapi juga menciptakan pekerjaan baru. Ini adalah faktor manis yang mungkin bisa kita petik, bahwa otomatisasi secara langsung juga membawa kita pada peluang baru dengan syarat kita mampu bertahan dan menggunakan teknologi.

Yang kita pelajari sejauh ini adalah jika kita ingin bertahan di era yang semakin otomatis, kita harus tetap belajar, kreatif dan beradaptasi. Dan orang-orang sukses yang sudah dan akan kita bahas disini semuanya memiliki konstanta yang sama yaitu kemampuan mereka mempertahankan, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan umum mereka sepanjang hidup mereka. Dan  juga selalu membuka diri dengan ilmu baru dan peluang baru.

Aturan 5 jam yang diciptakan Simmons pendiri Empact sebenarnya sangat sederhana. Tidak peduli seberapapun sibuknya orang-orang sukses, mereka selalu menghabiskan minimal 5 jam seminggu atau 1 jam sehari untuk belajar dan berlatih dan mereka melakukan ini sepanjang karir mereka. Salah satu tokoh yang saya gemari dan juga ditelusuri oleh Simmons untuk mendapat bagian penting dari aturan 5 jam ini adalah Benyamin Franklin yang selalu menyisihkan waktu belajar di pagi hari. Saya sendiri mendapatkan kisah pertama saya soal Benyamin hanya sebatas sosok dirinya yang bisa menguasai begitu banyak bidang dalam hidupnya, tapi tidak sampai bagaimana dia bisa melakukan hal itu.

Yang Benyamin lakukan adalah menetapkan tujuan pribadi dan selalu melacak hasilnya. Dan juga membuat klub buku untuk para pekerja agar bersama-sama mengejar peningkatan diri. Terakhir favorit saya, dia juga selalu mengajukan pertanyaan reflektif setiap pagi dan sore agar harinya benar-benar fokus pada kebaikan dan pertumbuhan diri. 

Aturan 5 jam ini telah banyak diterapkan oleh tokoh dunia. Kita lihat bagaimana seorang Dan Gilbert owner dari Cleveland Cavaliers, tim bola basket Amerika yang tergabung dalam National Basketball Association berbasis di Ohio yang mengawali debutnya di NBA pada tahun 1970 ini ternyata juga rutin membaca 1-3 jam sehari. Betapa orang sukses itu sangat rakus membaca.

Bahkan jika anda kesulitan berkomitmen 60 menit, tetaplah memulai dengan 20 menit di awal setiap hari. Atau anda bisa mengikuti cara saya yang selalu membawa buku kemanapun saya pergi.

Di dalam tas laptop, tas ransel, bagasi motor, laci mobil, bahkan di dalam lemari pakaian pun saya taruh beberapa buku. Alasannya sederhana agar saya selalu selfreminder bahwa membaca adalah tugas saya hari itu. Jadi ketika menunggu antrian ganti oli di bengkel motor misalnya, atau didalam mobil sedang menunggu anak di parkiran sekolahnya, saya jadi punya alasan untuk menjauhkan handphone dari pandangan walau hanya beberapa belas menit.

Membeli audiobook juga adalah cara yang selalu saya lakukan sejak memiliki mobil pertama kalinya sekitar 8-9 tahun yang lalu untuk membuat mobil saya menjadi universitas berjalan. 

Aturan 5 jam tidak harus membaca buku ya, ketika anda menulis ide anda, atau sekedar berpikir dan meluangkan waktu untuk refleksi diri juga adalah bagian penting dari aturan 5 jam ini. Studi dari Texas University menyebutkan bahwa  istirahat mental dan refleksi mampu meningkatkan pembelajaran. 

Jika anda kesulitan untuk memulai, mulailah dengan membuat planner seperti yang biasanya dipandu didalam Sync Planner, Alokasikan 15 menit sehari merencanakan waktu anda untuk esok hari lebih membantu anda untuk fokus menjalani aturan 5 jam ini tanpa mengganggu rutinitas utama anda.

Setiap kali ada ajakan ngopi dari teman, tanyakan ke diri sendiri ”apa kunci utama dari urusan ini?” atau “apa yang bisa saya ambil untuk diterapkan ke bisnis saya?” agar anda bisa benar-benar tepat mengelola harta paling berharga anda, waktu. Jika ajakan “ngopi” ini memiliki dampak baik dalam hidup anda, maka silahkan!

Di korea selatan dan banyak negara maju, membaca adalah gaya hidup. Bahkan di stasiun kereta tetap disediakan rak buku untuk dibaca oleh penumpang. Jika anda menjadikan belajar sebagai kebiasaan hidup maka anda sudah pasti membuat diri anda semakin mahal setiap tahunnya. 

Sampailah kita pada kesimpulan artikel ini. Bagaimana kita menciptakan waktu untuk terus belajar ini dan apa yang harus dipelajari? Menjawab 2 pertanyaan diatas, berikut ini tipsnya:


  1. Jika anda kelelahan atau kesulitan menemukan waktu belajar saat akhir hari, bangunlah lebih pagi! Dan lakukan hal penting ini di awal hari. Belajarlah! Willpower (baterai) anda masih sangat tinggi saat itu, ditambah lagi anda tidak didesak oleh siapapun jadi manfaatkan momen ini. Jika anda sudah terlanjur tiba di kantor, walaupun lelah anda tetap menyelesaikan tugas karena didesak oleh atasan kan? bayangkan kita willpower anda habis dan tidak ada yang mendesak anda untuk belajar maka bisa dipastikan anda bolos belajar hari itu. Ini cuma masalah mengubah jadwal. Tidak ada agenda yang dibuang. Semua bisa berjalan dengan sedikit modifikasi.


  1. Singkirkan semua hal yang hanya mengganggu hidup anda. kurangi jumlah barang dirumah anda mungkin bisa membantu. Hiduplah dengan sedikit barang, Sedikit gadget, Sedikit mobil, Sedikit medsos. Pisahkan komik atau game konsol anda dari tempat kerja anda sehingga anda lebih punya banyak alasan untuk belajar atau fokus pada high value rupiah anda saat siklus fokus. 


  1. Bicara soal apa yang harus dipelajari? utamanya di era otomatisasi ini, maka izinkan saya sharingkan 3 skill utama yang seharusnya ada pelajari mulai hari ini. 


  1. Set skill karir anda sekarang. Yang utama saat ini adalah pelajari lebih banyak tentang bidang yang sedang anda geluti. Inilah yang paling dekat dari anda dan mudah untuk anda temui. Mengutip buku “baca kilat” nya mas Agus, maka ini mungkin adalah area yang bisa anda langsung “telan” bukan area yang sulit dan harus dikunyah cerna karena memang ini adalah bidang anda. Tapi terkadang dengan kita mendalaminya justru merasa semakin haus karena ternyata makin dalam makin banyak yang belum kita pahami. Misalnya seorang youtuber. Skill utama mereka adalah memproduksi dan editing video. Tapi jarang sekali dari mereka yang ingin lebih dari sekedar itu. Berbeda dengan para youtuber di luar negeri yang walaupun subscriber mereka sudah melimpah mereka tetap saja ikut kursus berhari-hari diawal tahun untuk belajar kosa kata yang biasa digunakan oleh profesional pembuat film, atau kelas yang khusus membahas gradasi warna, suara, bit dan lain-lain yang selama ini mungkin tidak pernah mereka dengar bahwa ilmu itu ada, padahal ini adalah bidang mereka. 


  1. Set skill yang berhubungan langsung dengan bidang anda sekarang. Belajarlah sesuatu yang bisa mengurangi ketergantungan anda pada bidang utama anda. hal ini membantu anda untuk bisa mentransfer skill utama anda ke bidang lainnya. sebenarnya tidak sesulit yang anda bayangkan. anda hanya perlu memanfaatkan skill lama dan menerapkannya pada medan baru yang mungkin butuh sedikit waktu untuk bisa anda kuasai juga. misalnya jika anda sangat mahir bermain skateboard di aspal, cobalah tantang diri anda juga menguasai papan luncur es. skill utamanya sudah anda miliki hanya membuat lingkungannya sedikit lebih sulit. jika saya seorang pembicara yang hanya fokus pada skill public speaking, maka memasuki era pandemik seperti saat ini saya juga harusnya belajar hal lain yang sebenarnya selama ini bersentuhan dengan bidang saya ini misalnya dunia menulis, youtube, personal branding medsos, dan podcast. itu sebabnya beberapa bulan terakhir selain menambah skill olahraga, saya juga meluangkan waktu kursus menulis, dan personal branding di medsos. 


kunci dari set skill ini adalah, anda membuat lingkungan belajar anda yang selama ini nyaman dibuat sedikit lebih sulit. ketika anda menengok kanan dan kiri, anda mungkin melihat bahwa ada beberapa skill yang secara tidak langsung maupun langsung bersentuhan dengan bidang anda. yang selama ini anda dibantu orang lain untuk menyelesaikannya, tapi jika anda merasa skill itu penting maka tidak ada salahnya anda meluangkan waktu mempelajarinya juga. jika beberapa pembicara menggunakan ghost writer untuk membuat konsep di dalam kepalanya menjadi sebuah buku, maka saya memilih untuk belajar menulis di kelas menulis berbayar di sela-sela kesibukan saya agar saya bisa menulis sendiri apa yang ingin saya tulis. sederhananya kira-kira begitu ya


  1. Skill utama

ini adalah set skill yang bagi saya wajib anda kuasai apapun pekerjaan anda. bahkan ketika anak anda homeschooling, maka kurikulum ini wajib anda kenalkan kepada mereka sebelum mereka genap 18 tahun. karena skillset utama ini bagi saya adalah induk dari apapun yang akan anda jadikan pilihan karir 100-200 tahun kedepan. Public speaking, evaluasi statistik, mengelola uang, berpikir logis.

Sebagai penutup buat anda, komitmenlah untuk terus belajar seumur hidup minimal 1 jam sehari, perasaan puas anda saat anda merasa dipuncak adalah awal bahaya buat anda dimasa depan. salam belajar dari saya.  

Ditulis oleh Muhammad Bahauddin Amin

Co-Trainer SyncPlanner

referensi:

  1. https://www.apo-tokyo.org/publications/wp-content/uploads/sites/5/APO-Productivity-Databook-2018.pdf

This Post Has One Comment

  1. Lukmanul Hakim

    Masyaallah keren banget mas. Saya seperti sedang baca buku. Berhari2, tab ini gak saya tutup sampai saya selesai membacanya. Referensinya sangat kaya. Alurnya seperti buku2 yang ditulis orang luar negeri,.. keren banget mas bahauddin, makasih banyak tipsnya,..

Leave a Reply